kabardesa
Kasdim 0809/Kediri bersama Intansi Kota Kediri Hadiri Dhoho Street Fashion 2020 Yang di Meriahkan Sejumlah Desainer Nasional
KEDIRI,LINTASDAERAHNEWS.COM - Pemerintah Kota Kediri Jawa Timur menggelar kegiatan peragaan busana Dhoho Street Fashion 2020 secara virtual yang dimeriahkan oleh sejumlah desainer, baik lokal maupun nasional.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di salah satu tempat Wisata Selomangkleng Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Minggu (22/11/2020).
Turut hadir dari berbagai tamu undangan dalam kegiatan tersebut diantaranya Para Pejabat Kota Kediri, yakni Dandim 0809/Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno SE Msi (Han) diwakili Kasdim 0809/Mayor Czi Gatot Palwo Edi didampingi Danramil 0809/03 Mojoroto Kapten Inf Nawang HP, Kasi Pers Brigif 16/WY ,Kapolsek Mojoroto Kompol Sartana, Sekda Kota Kediri Drs Budwi Sunu HS. M, Si, Ketua Darma Wanita Kota Kediri Ibu Nekky Rahmiyati Budwi Sunu, Anggota DPRD Kota Kediri Ibu Regina, Ketua PN Kota Kediri Ibu Sarah Louis Simanjutak, Kajari Kota Kediri Sofyan Selle, SH, MH beserta istri, Kapolres Kota Kediri diwakili KBO Intel Ipda Umar, Kacab BCA Kediri, Bank Jatim Kediri ,Ketua Dekranasda Kabupaten Kediri, Nganjuk, Tulungagung Trenggalek, Blitar dan Kota Blitar.
Sementara pejabat dari Provinsi Jatim dihadiri langsung oleh Gubernur Dra Hj Khofifah Indar Parawansa, Komisi VI DPR RI Bapak Abdul Hakim, Ketua Dekranasda Provinsi Jatim Ibu Arumni Bachsin Emil Elistianto Dardak dan Putri Indonesia Tahun 2020 dari Surabaya Raden Roro Ayu Maulida Putri SH.
"Format kegiatan peragaan busana Dhoho Street Fashion 2020 yang digelar Pemkot Kediri kali ini dibilang cukup unik dan ikonik ,karena gelaran tersebut selalu mengangkat tema outdoor dan mengeksplorasi segala potensi yang di punya oleh Pemerintah Kota Kediri, mulai dari RTH (ruang terbuka hijau), museum (Museum Airlangga) hingga Goa Selomangleng ini," Kata Kasdim 0809/Kediri Mayor Czi Gatot Palwo Edi kepada Lintasdaerahnews.com saat dikonfirmasi.
Kegiatan Dhoho Street Fashion 2020 itu digelar di area wisata Goa Selomangleng Kota Kediri. Acara yang sudah memasuki keenam kalinya digelar juga melibatkan sejumlah desainer, baik lokal maupun nasional, antara lain Priyo Oktaviano, Era Soekamto, Samira M. Bafagih, sedangkan desainer lokal, yakni dari Azzkasim, Numansa, Luxecefsar, dan pelajar SMKN 3 Kota Kediri,"terang Kasdim.
Sementara Ibu Ferry Silviana Abu Bakar mengatakan jika keadaan sudah membaik dari pandemi COVID-19, pihaknya ingin mengajak beberapa desainer untuk kerja sama dengan jumlah yang lebih banyak. Kehadiran para desainer itu juga turut memberikan kesempatan kepada anak-anak di SMK 3 Kota Kediri untuk bersemangat membuat rancangan baju karya mereka.
Dari Kediri, juga muncul desainer kenamaan, yakni Priyo Oktaviano. Ia optimistis akan muncul desainer kenamaan lainnya yang akan turut serta melestarikan kain khas dari Kota Kediri, yakni tenun ikat.
"Kehadiran teman-teman desainer ini memberikan visualisasi luar biasa ke adik-adik SMK. SMK 3 Kediri ada jurusan tata busana. Kami sangat berharap muncul bakat baru desainer dari sana dan itu tidak mungkin dimunculkan tanpa adik-adik ini mendapatkan 'brainstorming', dapat visualisasi bahwa ternyata ada hal yang mungkin," ujar dia.
Ia juga berharap dengan agenda ini semakin menumbuhkan semangat bagi UMKM untuk terus berkarya, terlebih lagi di masa pandemi COVID-19. Semangat dan roda ekonomi harus terus berputar, khususnya bagi UMKM tenun ikat dari Kediri dan lini usaha yang mengikutinya.
"Pagelaran busana ini bertujuan untuk mempromosikan tenun ikat kediri ke pasar yang lebih luas dan juga memberi inspirasi bagi para desainer Kota Kediri untuk menampilkan tenun ikat kediri," kata dia.
Peragaan busana ini mengangkat tema Energy of Kilisuci, yakni energi seorang perempuan yang rela menjadi pertapa di Goa Selomangleng untuk melindungi Kediri dari marabahaya. Energi ini diharapkan mampu membangkitkan semangat dan roda ekonomi UMKM Kota Kediri.
Pada saat pandemi, omzet pengusaha tenun ikat Kediri dan lini usaha yang mengikutinya, seperti penjahit busana turun drastis. Oleh karena itu, segala upaya untuk kembali mempromosikan harus dilaksanakan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Acara ini digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Peserta di lokasi dibatasi dan harus mengenakan masker. Namun, warga juga dapat menyaksikan acara ini karena juga disiarkan secara virtual. (har)
Via
kabardesa
Posting Komentar