Ngobrol Santai di Kaki Ijen Hasilkan Insight Strategis: Dosen UPN Jatim Gagas Peluang Kolaborasi untuk Pariwisata Tangguh Bencana
BANYUWANGI,LINTASDAERAHNEWS.COM - Jauh dari hiruk pikuk ruang seminar, ide-ide visioner justru seringkali lahir di tengah kehangatan obrolan santai, ditemani aroma sejuk malam di kaki pegunungan. Inilah kisah yang dialami oleh tim dosen Program Studi Pariwisata UPN "Veteran" Jawa Timur (UPN Veteran Jatim).
Dalam sebuah momen tak terduga dalam rangkaian kegiatan FGD pengabdian masyarakat yang sedang dilakukan, saat menikmati keheningan di Teduh Glamping, salah satu akomodasi unik di kawasan Ijen Geopark, sebuah pertemuan kebetulan mengubah agenda relaksasi menjadi diskusi strategis.
Tim Dosen Pariwisata UPN Jawa Timur bertemu dan duduk bersama pengusaha wisata lokal dan seorang konsultan ahli kebencanaan independen, yang semuanya memiliki kepedulian mendalam terhadap masa depan pariwisata Ijen.
Pertemuan yang tidak diagendakan ini nyatanya menjadi bagian dari kegiatan FGD dalam rangkaian acara pengabdian masyarakat dan menghasilkan beberapa insight yang krusial: Ijen Geopark, dengan keindahan yang diakui dunia, membutuhkan fondasi yang lebih kuat, yaitu Pariwisata Tangguh Bencana (Disaster Resilient Tourism).
Obrolan santai ini mengkristal menjadi kesadaran kolektif bahwa pariwisata yang berkelanjutan di wilayah dengan predikat UNESCO Global Geopark tidak bisa lagi hanya fokus pada promosi atraksi semata, melainkan harus menjadikan keselamatan dan kesiapsiagaan sebagai pilar utama. Inilah peristiwa inti yang menjadi trigger bagi akademisi untuk meninjau ulang pendekatan mereka.
Diskusi yang mengalir hangat di lokasi Glamping itu mencakup tiga perspektif penting. Konsultan ahli kebencanaan memaparkan analisis risiko (hazard analysis) kawasan Ijen, yang secara alamiah rentan terhadap aktivitas vulkanik dan potensi gerakan tanah. Paparan ini langsung disambut oleh pengusaha Glamping dengan tantangan praktis di lapangan: bagaimana mengkomunikasikan prosedur evakuasi yang efektif dan menenangkan kepada tamu asing maupun domestik.
Tim dosen dari UPN Veteran Jatim merespons dengan perspektif manajemen destinasi, menekankan perlunya integrasi edukasi mitigasi ke dalam storytelling wisata, mengubah ketakutan menjadi informasi yang memberdayakan.
Mengingat Ijen Geopark berada di Cincin Api Pasifik, urgensi untuk mengembangkan sistem yang terintegrasi dan responsif menjadi alasan utama. Konsultan ahli kebencanaan dengan tegas menyatakan bahwa tanpa protokol yang jelas dan pelatihan rutin, seluruh investasi pariwisata akan berisiko. Bagaimana proses diskusi ini menghasilkan solusi? Semua pihak sepakat bahwa dibutuhkan kolaborasi dari hulu ke hilir mulai dari akademisi menyusun konsep, pakar memberikan data teknis, hingga pelaku bisnis mengimplementasikannya di lapangan.
Diskusi ini membuka mata para akademisi UPN Jatim terhadap peluang kerja sama strategis dengan konsultan ahli tersebut di masa depan.
Pertemuan yang tak terduga ini pun sanagt berpeluang untuk ditindaklanjuti sebagai langkah maju. Tim Dosen Pariwisata UPN Veteran Jatim membawa pulang insight berharga tersebut sebagai modal untuk merumuskan inisiatif riset dan pengabdian masyarakat selanjutnya. Fokus utama mereka adalah menjajaki kolaborasi formal dengan pakar kebencanaan untuk menyusun peta jalan dan pedoman operasional pariwisata tangguh bencana yang spesifik dan adaptif untuk Ijen.
Harapannya, Ijen akan menjadi destinasi percontohan yang tidak hanya memukau karena keindahan alamnya, tetapi juga unggul dalam menjamin keselamatan, membuktikan bahwa pariwisata yang ambisius haruslah pariwisata yang bertanggung jawab.
Penulis : Dea Clarissa Raestya Novari, S.S., M.Sc (Program Studi Pariwisata, UPN "Veteran" Jawa Timur)
Editor. : Hariono


Posting Komentar