Bukan Sekadar Gelar : SMPN 1 Sooko Kabupaten Mojokerto Terus Hidupkan Budaya Adiwiyata Mandiri
MOJOKERTO,LINTASDAERAHNEWS.COM - SMPN 1 Sooko Kabupaten Mojokerto kembali membuktikan konsistensinya sebagai sekolah berwawasan lingkungan. Predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri tahun 2023 yang pada saat itu hanya diraih oleh satu sekolah di Kabupaten Mojokerto tidak serta merta menjadi tujuan akhir, tetapi menjadi awal perjalanan untuk membangun budaya peduli lingkungan yang berkelanjutan. Sebagai sekolah percontohan Adiwiyata Mandiri, SMPN 1 Sooko terus menjadi rujukan sekolah lain untuk studi banding dan pembelajaran mengenai penerapan program lingkungan sekolah. Jumat (31/10/2025).
Sejak mendapatkan predikat tersebut, SMPN 1 Sooko tak pernah berhenti mengembangkan program lingkungan melalui kegiatan yang menyentuh aspek nyata kehidupan siswa sehari-hari. Sekolah memiliki berbagai bentuk inovasi pengelolaan lingkungan, seperti budidaya jamur sebagai sarana edukasi kewirausahaan ramah lingkungan, pemanfaatan limbah IPAL menjadi kolam ikan lele sebagai praktik daur ulang air, pembangunan greenhouse sebagai media pembelajaran tanaman hortikultura, serta pembuatan pupuk organik dari sampah daun untuk menjaga kemandirian pemupukan di area hijau sekolah. Taman tematik yang tersebar di lingkungan sekolah juga terus dirawat oleh siswa dan guru sehingga menjadi ruang belajar yang menyenangkan dan edukatif.
Komitmen lingkungan ini semakin terlihat dalam kegiatan kerja bakti rutin PPK Lingkungan yang kembali dilaksanakan pada Jumat pagi, 31 Oktober 2025. Dalam kegiatan ini, siswa bersama guru membersihkan area sekolah, menyiram tanaman, hingga merapikan taman tematik. Suasana gotong royong dan kepedulian lingkungan terasa di setiap sudut halaman sekolah.
Kepala SMPN 1 Sooko Kabupaten Mojokerto, Drs. Sutrisno Slamet, M.Pd, menegaskan bahwa Adiwiyata Mandiri bukan hanya sekadar prestasi, tetapi praktik hidup yang perlu ditanamkan terus-menerus. “Adiwiyata Mandiri perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya kepada peserta didik tapi juga seluruh warga sekolah,” tegasnya.
Ia berharap budaya cinta lingkungan yang dibangun di sekolah mampu menjalar ke rumah, keluarga, dan masyarakat sehingga dampaknya tidak hanya dirasakan di lingkungan sekolah.
Para siswa pun merasakan dampak positif dari program ini. Ketua OSIS Tyo siswa kelas 8G mengutarakan rasa bangganya ketika melihat lingkungan sekolah tetap bersih dan hijau. “Kami mencintai lingkungan sekolah kami. Rasanya senang kalau taman bersih dan hijau, apalagi kami ikut merawatnya,” ujarnya.
Melalui komitmen yang dijalankan secara konsisten, SMPN 1 Sooko Kabupaten Mojokerto membuktikan bahwa predikat Adiwiyata Mandiri bukan sekadar gelar, tetapi identitas dan budaya. Sekolah ini terus menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan belajar yang sehat, hijau, dan berkelanjutan.
Penulis : Nafis
Editor. : Hariono




Posting Komentar