beritahariini
Pemerintah
Pendi
UPN “Veteran” Jawa Timur Gaungkan Green Governance Lewat SINAGARA VII
Prodi Administrasi Publik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) Gelar Seminar Nasional Administrasi Negara (SINAGARA) VII dengan tema “Green Governance. Rabu (15/10/2025) Foto : Istimewa.
SURABAYA,LINTASDAERAHNEWS.COM - Dalam upaya memperkuat tata kelola pemerintahan yang ramah lingkungan, Program Studi Administrasi Publik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) menyelenggarakan Seminar Nasional Administrasi Negara (SINAGARA) VII dengan tema “Green Governance: Peran Administrasi Publik dalam Menjawab Tantangan Kebijakan Berorientasi Ramah Lingkungan.”
Acara yang digelar pada Rabu, 15 Oktober 2025, ini dihadiri sekitar 320 peserta, terdiri dari 69 peserta secara luring dan 251 peserta secara daring. Forum ilmiah tersebut menghadirkan akademisi, pejabat pemerintah, dan komunitas lingkungan sebagai ruang dialog dan advokasi bersama menuju tata kelola publik yang berkelanjutan.
Salah satu narasumber utama, Anjarwati, Ketua Tim Kerja Pengendalian Pencemaran Tanah dan Udara dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menerapkan berbagai kebijakan hijau melalui instrumen strategis. Menurutnya, prinsip green governance kini telah diadopsi secara berjenjang mulai dari tingkat provinsi hingga pemerintahan desa.
“Kebijakan lingkungan tidak bisa berhenti di tataran wacana, tetapi harus menjadi arah pembangunan berkelanjutan di setiap tingkatan pemerintahan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Assoc. Prof. Dr. Ertien R. Nawangsari, dosen Administrasi Publik UPN “Veteran” Jawa Timur menegaskan bahwa green governance bukan lagi pilihan, melainkan keniscayaan bagi masa depan tata kelola publik. Ia memperkenalkan konsep piramida enam dimensi pembangunan berkelanjutan - meliputi dimensi ekonomi, sosial, politik, budaya, ekologi, dan spiritual - sebagai fondasi agar tata kelola hijau berjalan konsisten dan terintegrasi lintas sektor.
Sementara itu, Mochamad Zamroni, pendiri Tunas Hijau Indonesia, menghadirkan perspektif komunitas lingkungan. Ia menekankan bahwa keberhasilan tata kelola hijau sangat bergantung pada perubahan perilaku masyarakat.
“Mulailah dari hal sederhana - bawa tumbler, pilah sampah, dan kurangi plastik. Aksi kecil jika dilakukan bersama akan menjadi kekuatan besar untuk bumi,” tutur Zamroni.
Ia juga menyinggung kiprah Tunas Hijau yang sejak 1999 telah melibatkan lebih dari 200 ribu orang dalam berbagai program edukasi dan aksi lingkungan, termasuk Surabaya Eco School yang kini menjadi dasar kebijakan lingkungan di Kota Surabaya.
Dari sisi akademik, UPN “Veteran” Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk menjadikan kampus sebagai mitra strategis pemerintah daerah melalui riset, pengembangan teknologi hijau, dan literasi lingkungan. Semangat “dari kampus untuk bumi” menjadi pesan utama dalam penyelenggaraan SINAGARA VII.
Pada sesi penutup, para presenter memaparkan hasil riset terkait konsep green governance. Salah satunya, Sarah Meirina Sari, Dosen Administrasi Publik UPNVJT, menyoroti pentingnya pengawasan, evaluasi, dan komitmen anggaran agar kebijakan ramah lingkungan benar-benar terwujud di tingkat desa dan kecamatan.
“Green governance harus menjadi budaya birokrasi, bukan sekadar jargon pembangunan. Pemerintah perlu memastikan komitmen ini berjalan konsisten hingga level paling bawah,” ungkapnya.
Meskipun demikian, tantangan besar masih dihadapi, terutama dalam hal implementasi dan konsistensi kebijakan lintas sektor. SINAGARA VII diharapkan menjadi momentum penting agar gagasan green governance tidak berhenti sebagai slogan, melainkan berkembang menjadi budaya tata kelola publik Indonesia di masa depan.
Penulis : Sarah Meirina Sari, S.AP., MPA (Dosen Administrasi Publik, UPN “Veteran” Jawa Timur)
Editor. : Hariono
Via
beritahariini
Posting Komentar