Dandim 0809/Kediri Bersama Forkopimda Kota Kediri Gelar Upacara Peringatan Harkitnas ke 117
KEDIRI KOTA,LINTASDAERAHNEWS.COM - Komandan Kodim 0809/Kediri Letkol Inf. Ragil Jaka Utama, S. Hub. Int, M. H bersama Forkopimda Kota Kediri mengikuti upacara bendera dalam Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 117 tahun 2025 yang diselenggarakan di Halaman Pemkot Kediri Jl. Basuki Rahmad No 15 Kelurahan Pocanan ,Kecamatan Kota, Kota Kediri. Selasa (20/5/2025).
Dengan tema "Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat" upacara ini dipimpin oleh Wakil Walikota Kediri bapak Qowimuddin Thoha, M.Pd.I sebagai Inspektur upacara.
Hadir pula dalam upacara tersebut Dandim 0809/Kediri Letkol Inf. Ragil Jaka Utama, S.Hub. Int,. M.H, Kapolres Kota Kediri AKBP Bramastyo Priaji, S.H., S.I.K , M.S.i, Dansubdenpom V/2-2 Kediri Kapten Cpm Purwantoro, Pasi Pers Brigif 16/WY Kapten Inf Tri Purnomo, Danton Yonif 521/DY Letda Inf Rudi, Sekda Kota Kediri Bagus Alit, SE , MM, Kepala Bakesbangpol Kota Kediri Ibu Indun Munawaroh, S.S.TP, Kepala BPBD Kota Kediri Joko Arianto S.E., M.Si,Kadishub Kota Kediri Didik Catur, Kepala PD Pasar Joyoboyo Kota Kediri Jaohari Lutfi, Camat se Kota Kediri, Kakel se Kota Kediri dan Peserta Upacara.
Dalam amanat Menteri Komunikasi dan Informatika Rl yang dibacakan Wakil Walikota Kediri Qowimuddin Thoha menyampaikan," Tepat di tanggal 20 Mei 2025, kita tidak sekedar memperingati sebuah tanggal dalam kalender nasional. Kita sedang membuka kembali halaman penting dari sejarah perjuangan bangsa, halaman yang ditulis bukan dengan tinta biasa, tetapi dengan kebangkitan, semangat persatuan, dan keberanian menolak untuk terus terjajah.
117 tahun yang lalu, ditengah keterbatasan dan tekanan kolinialisme, lahirlah kesadaran baru yang menyala api perubahan. melalui pendirian Budi Utumo, bangsa ini mulai membangun keyakinan bahwa nasib tidak boleh selamanya digantungkan kepada kekuatan asing, bahwa kemajuan hanya mungkin dicapai bila kita bangkit berdiri diatas kekuatan kita sendiri.
Namun, kebangkitan itu bukanlah sebuah peristiwa yang selesai dalam satu masa. Kebangkitan adalah ikhtiar yang terus hidup. la menuntut kita untuk tidak terjebak dalam romantisme masa lalu, tetapi menuntut keberanian untuk menjawab tantangan zaman ini, zaman yang menghadirkan ujian jauh lebih kompleks: disrubsi teknologi, ketegangan, geopolitik, krisis pangan global, dan ancaman terhadap kedaulatan digital kita.
Kita hidup di zaman ketika batas - batas geografis semakin kabur, dan peradaban bergerak dalam kecepatan yang tak lagi ditentukan oleh jarak, melainkan oleh kemampuan untuk beradaptasi dan memimpin perubahan. Di tengah arus besar itu, Indonesia tidak berdiri terombang ambing, tidak pula berdiri di tepi sebagai penonton.
Pilihan ini bukan tanpa landasan. Sejak awal para pendiri bangsa telah meletakkan prinsip yang menjadi jangkar kita dalam menghadapi dunia politik luar negeri yang bebas dan aktif. Dalam arus globalisasi yang semakin kuat, kita bersyukur bahwa indonesia terus melangkah dengan tenang, menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan kemandirian. Prinsip politik luar negeri bebas aktif, yang telah menjadi pedoman sejak awal kemerdekaan, senantiasa menuntun langkah kita. Di tengah polarisasi dunia, indonesia mengambil posisi sebagai trusted partner bebas dalam menentukan kepentingan nasional, dan aktif membangun dialog yang produktif dengan berbagai pihak.
Prinsip inilah yang menjadikan Indonesia kian dihormati di berbagai forum internasional. Kehadiran kita di pentas global bukan sekadar untuk menyuarakan kepentingan nasional, Tetapi juga untuk membawa gagasan dan solusi yang memberi manfaat bersama. Di tengah dunia yang terus menghadapi ketidak pastian, Indonesia tampil sembagai mitra dialog yang mampu menjembatani kepentingan.
Semangat inilah yang juga tercermin dalam setiap langkah kebangkitan di dalam negeri. Indonesia menapaki jalur pembangunan yang tidak semata berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan setiap kebijakan membuka ruang bagi kemajuan yang adil dan merata. Sebuah ikhtiar besar agar pembagunan yang megah tetap berpijak kokoh pada kepentingan rakyat.
Dalam 150 hari pertama pemerintah Presiden Prabowo-Gibran dan kabinet Merah Putih, kami memulai langkah-langkah yang berangkat dari hal-hal yang paling mendasar, dari kebutuhan yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari rakyat. karena kami percaya, kebangkitan yang besar itu justru dibangun dari fondasi-fondasi yang sederhana. Dari kehidupan yang tenang, perut yang kenyang dan hati yang lapang.
Di bidang kesejahteraan sosial, melalui program makan bergizi gratis, lebih dari 3,5 juta anak Indonesia kini menikmati akses pada makanan bernutrisi. Langkah yang mungkin terlihat sederhana, tetapi sesungguhnya menjadi landasan penting bagi masa depan bangsa. Sebab, kemajuan tidak selalu dimulai dari proyek-proyek besar, melainkan dari sebuah piring makan yang penuh, dari anak-anak yang pergi ke sekolah tanpa rasa lapar, dengan semangat belajar yang tumbuh karena tubuh mereka cukup gizi.
Di bidang kesehatan, lebih dari 777.000 masyarakat sudah merasakan manfaat layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Bukan hanya soal berobat, tapi soal memberi rasa tenang bahwa siapa pun, dimana pun, berhak merasa aman ketika berbicara tentang kesehatannya. Akses pengobatan tidak bergantung pada tebalnya dompetnya yang tebal, tapi pada keyakinan bahwa Negara hadir untuk melindungi rakyat. Layanan ini juga semakin mudah dijangkau lewat pemanfaatan teknologi digital. Masyarakat bisa mencari informasi kesehatan, konsultasi dokter secara daring dan mengakses layanan medis langsung dari ponsel mereka. Dengan cara ini, pelayanan kesehatan menjadi lebih dekat, lebih cepat dan bisa dirasakan oleh lebih banyak orang.
Di bidang ekonomi, pembentukan Danantara Investment Agency menjadi wujud komitmen untuk mengelola kekayaan nasional secara lebih terarah dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Melalui upaya ini, terbuka peluang untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan pendorong pemerataan kesejahteraan, agar manfaat pembanguanan dapat dirasakan lebih luas.
Di bidang pengembangan manusia, mempercepat hadirnya pusat-pusat pelatihan vokasi dan penguatan talenta digital untuk menjawab tantangan besar di era transformasi digital. Memalui kolaborasi dengan dunia industri, pemerintah Indonesia mendorong terbukanya lebih banyak program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar, termasuk dalam penguasaan kecerdasan artifisial, pengelolaan data, dan keterampilan digital praktis.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, akan segera diresmikan Al Centre Of Excellence di Papua, hasil kolaborasi antara pemerintah dan industri. Sebagai sarana untuk membangun kesiapan tenaga kerja lokal menghadapi transformasi digital.
Di saat yang sama, pemerintah juga memperkuat fondasi perlindungan sosial di ruang digital. Peraturan pemerintah tentang tata kelola dan perlindungan anak di ruang digital (PP TUNAS) menjadi langkah konkret untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh di ekosistem digital yang lebih aman, sehat, dan beretika.
Seluruh upaya ini berpulang pada satu tujuan besar membangun masa depan yang tidak hanya lebih maju, tetapi benar-benar berpihak pada rakyat. Dalam momen peringatan Hari kebangkitan Nasional ini, kita meneguhkan kembali arah perjalanan bangsa. Dan dalam semangat itu pemerintah telah menetapkan asta cita sebgai kompas utama kebangkitan nasional. Delapan misi besar, untuk menghadirkan perubahan yang benar-benar terasa ditengah kehidupan rakyat.
Dibalik setiap kebijakan fiskal, setiap program sosial dan setiap langkah strategis selalu ada tujuan yang di ingat oleh pemerintah Indonesia. Agar setiap rakyat Indonesia di kota besar maupun di pelosok desa merasa dilibatkan dan diberdayakan dalam kemajuan bangsanya sendiri.
Mari kita jaga kebangkitan ini dengan semangat yang sama seperti akar pohon yang menembus tanah. perlahan tapi pasti, tak selalu terlihat, namun kokoh menopang kehidupan. Karena sesungguhnya, kebangkitan yang paling Kokoh adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan, berakar dalam nilai-nilai kemanusiaan, dan berbuah pada keadilan serta kesejahteraan yang dirasakan bersama.
Dirgahayu Hari Kebangkitan Nasional ke-117. Mari melangkah bersama, dengan langkah yang tenang namun penuh keyakinan, menuju Indonesia yang lebih kuat, lebih adil dan lebih beradab,"pungkas Walikota Kediri.
Sementara itu, Saat diwawancarai awak media, Dandim 0809/Kediri Letkol Inf. Ragil Jaka Utama mengungkapkan ," Kolerasi peringatan Harkitnas dengan eksistensi prajurit TNI adalah bahwasanya saat ini TNI tidak lagi hanya menjaga batas wilayah fisik negara, tetapi kini juga ikut menjaga kedaulatan digital dan ketahanan sosial masyarakat.
Kebangkitan di Tengah Tantangan Global Menurutnya, tantangan zaman seperti disrupsi teknologi, krisis pangan, dan ketegangan geopolitik menuntut seluruh elemen bangsa, termasuk TNI, untuk adaptif dan responsif. Ia menilai, semangat Budi Utomo yang menjadi simbol awal kebangkitan nasional perlu dimaknai ulang dengan semangat inovasi dan kolaborasi lintas sektor.
“TNI siap menjadi bagian dari solusi atas tantangan kompleks bangsa, baik dalam ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, maupun penguatan sumber daya manusia di era digital,” tegasnya.
Pemerintah pusat saat ini, lanjut Dandim , tengah mendorong inisiatif - inisiatif dasar seperti Program Makan Bergizi Gratis dan layanan kesehatan digital, yang menurutnya harus didukung oleh seluruh elemen termasuk aparat kewilayahan seperti Babinsa.
“Kita (TNI) akan mendukung distribusi bantuan pangan, membantu edukasi kesehatan, dan menjaga keamanan di pusat - pusat pelatihan vokasi. Semua itu bagian dari membumikan kebangkitan dalam kehidupan nyata,” singkatnya.(Hariono)
Posting Komentar