Madrasah Mafatihil Ulum Dusun Wedar, Simbol Ironi di Tengah Upaya Peningkatan Pendidikan
PASURUAN, Lintasdaerahnews. com ~ ||Di tengah gencarnya promosi peningkatan kualitas pendidikan oleh pemerintah, Madrasah Mafatihil Ulum di Dusun Wedar Desa Gading Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan justru memperlihatkan realita yang berbeda dan ironis. Gedung sekolah yang seharusnya menjadi tempat menuntut ilmu dan mencetak generasi penerus bangsa, kini justru dalam kondisi memprihatinkan dan membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak.
Gedung Madrasah Mafatihil Ulum, yang berdiri sejak puluhan tahun yang lalu, kini tampak memprihatinkan dengan dinding yang retak, atap yang bocor di beberapa tempat, banyak plafon yang rusak dan fasilitas belajar yang jauh dari memadai. Kondisi ini sangat bertentangan dengan citra pendidikan yang diusung oleh instansi terkait yang terus mendorong peningkatan infrastruktur pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Ironisnya, Madrasah Mafatihil Ulum berada di wilayah yang berada di salah satu Dusun yang jauh dari keramaian, sekolah ini tampak terlupakan. Kepala Madrasah Mafatihil Ulum, Nur Salim, mengungkapkan bahwa mereka telah berkali-kali mengajukan permohonan bantuan renovasi dengan mengajukan proposal melalui salah seorang, namun selalu berakhir dengan janji-janji yang tak kunjung direalisasikan.
"Sudah berkali - kali kami mengajukan proposal bantuan tapi hanya mendapat jawaban 'akan dipertimbangkan'. Sementara itu, anak-anak kami harus belajar dalam kondisi yang sangat tidak mendukung," keluh Nur Salim dengan nada kecewa. Jum'at (26/4/24).
Para siswa di Madrasah Miftahul Ulum terpaksa menghadapi kenyataan yang pahit. Mereka harus belajar dalam ruangan yang bocor saat hujan, dan debu yang beterbangan saat musim kemarau. Hal ini jelas-jelas mengganggu proses pembelajaran dan berpotensi menghambat prestasi akademik mereka.
Pemerintah daerah Kabupaten Pasuruan dan instansi terkait diharapkan segera turun tangan untuk memberikan perhatian yang lebih serius terhadap kondisi madrasah ini. Tanpa itu, ironi pendidikan di Indonesia akan terus berlanjut, dengan anak-anak yang harus belajar dalam kondisi yang jauh dari ideal sementara upaya peningkatan kualitas pendidikan terus diomongkan di panggung-panggung besar.
( Krm )
Posting Komentar