UMKM Lebih Cakap Digital : Sinergi Akademisi dan Dunia Usaha Kembangkan Branding Inovatif
SURABAYA,LINTASDAERAHNEWS.COM – Di tengah percepatan transformasi digital yang tak terhindarkan, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kini dihadapkan pada tantangan untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang melalui strategi pemasaran yang cerdas dan adaptif. Menjawab kebutuhan tersebut, Dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur berkolaborasi dengan PT Djawir Mitra Syandana dan Rumah BUMN Sidoarjo dalam menyelenggarakan program pengabdian masyarakat bertajuk "Branding Digital Inovatif untuk UMKM Kreatif di Era Digital." Sabtu (4/10/2025).
Program ini tidak hanya bersifat edukatif, tetapi juga aplikatif, menyentuh langsung kebutuhan riil pelaku usaha di sektor kuliner, fesyen, dan kriya. Kegiatan dilakukan dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan evaluasi berbasis metode Participatory Learning and Action (PLA), yang menekankan pembelajaran partisipatif serta membangun keterlibatan aktif peserta dalam menyusun strategi branding digital yang sesuai dengan karakter usaha masing-masing.
Edukasi Literasi Digital melalui Metode Participatory Learning and Action .Dengan pendekatan Participatory Learning and Action (PLA), kegiatan ini menjadikan UMKM sebagai subjek aktif pembelajaran. Sebanyak 28 pelaku UMKM dari sektor kuliner, fesyen, hingga kriya terlibat secara langsung dalam diskusi, simulasi, dan praktik branding digital. Mereka diajarkan membuat konten visual menggunakan Canva, menyusun narasi promosi, serta mengelola akun media sosial dan marketplace secara strategis.
Dalam pelaksanaan pelatihan, peserta dibekali dengan materi seperti pembuatan identitas visual merek (logo, warna, tipografi), penyusunan narasi promosi, pengelolaan media sosial seperti Instagram dan TikTok, serta optimalisasi platform pemasaran seperti Shopee, Google Business Profile, dan WhatsApp Business. Modul “Branding Digital Inovatif” disusun sebagai panduan praktis bagi peserta, dilengkapi dengan studi kasus lokal dan nasional yang relevan.
Harapan : Menuju Ekosistem UMKM Digital yang Berkelanjutan
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa UMKM kita bukan tidak mampu bertransformasi—mereka hanya butuh pintu masuk yang tepat dan pendampingan berkelanjutan,” ujar Dr. Allen Pranata Putra selaku ketua tim pengabdian.
Program ini diharapkan menjadi inisiatif replikatif di wilayah lain, serta menjadi bagian dari strategi pemberdayaan UMKM berbasis inovasi, kolaborasi, dan teknologi.
“Melalui sinergi antara akademisi, pelaku usaha, dan industri, kegiatan pengabdian ini menegaskan peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan yang turut mendorong terwujudnya ekosistem UMKM yang lebih tangguh, adaptif, dan digital-ready di masa depan”.
Modul “Branding Digital Inovatif”: Teori, Strategi, dan Studi Kasus
Sebagai pendukung utama kegiatan, tim dosen juga menyusun modul Branding Digital Inovatif yang menjadi rujukan pembelajaran selama proses pelatihan. Modul ini membahas berbagai aspek penting seperti identitas visual, narasi merek, personalisasi komunikasi, dan studi kasus branding digital dari tingkat lokal hingga nasional. Materi ini disesuaikan dengan kapasitas pelaku UMKM, agar tetap aplikatif dan berorientasi pada konteks lokal.
Salah satu capaian penting dari program ini adalah peningkatan literasi digital peserta hingga 40% setelah pelatihan berlangsung. UMKM yang sebelumnya pasif mulai aktif membangun akun media sosial, mengunggah konten rutin, bahkan mulai memahami bagaimana membaca insight digital seperti jangkauan, interaksi, dan perilaku konsumen daring. Forum jejaring UMKM juga dibentuk untuk memperkuat kolaborasi dan berbagi praktik baik, terutama dalam pengembangan konten serta akses pembiayaan seperti KUR dan LPDB.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan hangat dari berbagai pihak, termasuk PT Djawir Mitra Syandana sebagai mitra lokasi. Sebagai bentuk komitmen keberlanjutan program, dosen pengabdian juga mengajukan surat resmi permohonan menjadi narasumber dalam sesi penguatan digitalisasi UMKM di lingkungan internal perusahaan, sekaligus membuka ruang kerja sama dalam pendampingan lanjutan berbasis teknologi.
Hasil Nyata : Peningkatan Literasi, Konten Aktif, dan Daya Saing Usaha
Evaluasi menunjukkan bahwa lebih dari 90% peserta mengalami peningkatan literasi digital sebesar 40%. Sebagian besar mitra binaan kini mulai aktif mempublikasikan konten secara mandiri di Instagram, Shopee, dan WhatsApp Business. Bahkan terdapat peningkatan interaksi digital (likes, komentar, pesan pelanggan) serta munculnya inisiatif kolaborasi lintas pelaku usaha melalui forum jejaring UMKM yang difasilitasi oleh tim pelaksana.
Dr. Allen Pranata Putra, selaku koordinator kegiatan, menegaskan pentingnya sinergi antara dunia akademik, pelaku usaha, dan sektor industri dalam membangun ekosistem UMKM yang tangguh, adaptif, dan kolaboratif. “Kami percaya bahwa branding digital bukan semata alat promosi, tetapi representasi nilai, identitas, dan visi masa depan UMKM lokal. Melalui penguatan kapasitas ini, kami berharap bisa mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif berbasis komunitas yang berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Program ini diharapkan menjadi inisiatif berkelanjutan yang dapat direplikasi di wilayah lain dengan pendekatan berbasis potensi lokal. Melalui peran aktif perguruan tinggi dalam tridharma, khususnya pengabdian masyarakat, branding digital diharapkan menjadi katalisator dalam memperkuat perekonomian lokal, memperluas inklusi digital, dan mendorong UMKM naik kelas secara sistematis.
Penulis : Dr. Allen Pranata Putra, S.E., M.KP.
Editor. : Hariono
Posting Komentar