Babinsa Tamanbali Dorong Kemandirian Warga Melalui Kunjungan ke Pembudidaya Jamur Tiram

Bangli, Lintasdaerahnews. com ~ || Dalam upaya mendukung ketahanan ekonomi masyarakat di wilayah binaan, Babinsa Desa Tamanbali, Koramil 1626-01/Bangli, Kodim 1626/Bangli, Serda Wayan Mahendra, melaksanakan kegiatan anjangsana dan komunikasi sosial (komsos) di kediaman Bapak Ketut Wiradana, seorang pembudidaya jamur tiram di Banjar Gaga, Desa Tamanbali, Kabupaten Bangli. Jumat (01/8/2025).

Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian Babinsa dalam mendorong kemandirian warga melalui sektor pertanian produktif. Dalam kunjungan tersebut, Serda Mahendra berdialog langsung mengenai proses produksi jamur tiram, mulai dari tahap pembuatan media tanam hingga pemasaran hasil panen.

“Kami hadir bukan hanya untuk menjalin silaturahmi, tetapi juga memberikan motivasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam mengembangkan usaha lokal. Potensi budidaya jamur ini cukup besar, dan kami siap mendukung agar bisa terus berkembang,” ujar Serda Mahendra.

Bapak Ketut Wiradana menyambut baik kehadiran Babinsa dan merasa diperhatikan oleh aparat teritorial yang peduli terhadap perkembangan usaha kecil di desa.

“Babinsa bukan hanya hadir saat ada masalah, tapi juga datang memberi semangat dan solusi. Saya merasa lebih percaya diri mengembangkan usaha ini karena ada dukungan dari aparat seperti Pak Babinsa,” ungkapnya.

Di tempat terpisah, Komandan Kodim 1626/Bangli, Letkol Arm I Gede Arya Girinatha Utama, saat dimintai konfirmasi menegaskan bahwa kehadiran Babinsa di tengah masyarakat merupakan bagian penting dari tugas pembinaan teritorial.

“Kami terus mendorong para Babinsa untuk aktif terlibat dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Pendampingan kepada pelaku usaha kecil seperti pembudidaya jamur ini sangat sejalan dengan upaya kita dalam meningkatkan kemandirian dan ketahanan wilayah,” ujar Dandim.

Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan sinergi antara TNI AD dan masyarakat semakin kuat, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi desa berbasis potensi lokal.

(Red)