DPC PDI-Perjuangan Kota Malang Siapkan Internal Partai Maju N1 Pilkada 2024
KOTA MALANG, LINTASDAERAHNEWS.COM - Dalam rangka penghujung bulan suci Ramadhan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H/ 2024, Keluarga Besar DPC PDI-Perjuangan Kota Malang dan Fraksi PDI-Perjuangan melaksanakan buka puasa bersama serta pembagian bingkisan lebaran kepada semua kader sebagai bentuk Gotong Royong Saling Peduli Untuk Berbagi yang bertempat di Kantor DPC PDIP Perjuangan Kota Malang jalan Panji Suroso Kota Malang pada Senin (8/4/2024).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh semua pengurus struktural DPC PDI-Perjuangan Kota Malang, hal ini sebagai bentuk kesatuan dan kepedulian semua kader setelah melaksanakan Pemilu 2024.
Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Malang, I Made Riyandiana Kartika dalam sambutannya menyampaikan bahwa ucapan terimakasih kepada semua kader, sayap partai, ranting, pengurus PAC, pengurus DPC dan Fraksi maupun caleg yang sudah bertempur sangat luar biasa yang akan masuk menjadi struktur PDI Perjuangan Kota Malang.
"Pada sore hari ini di detik-detik akhir menjelang Hari Raya Idul Fitri, besok hari terakhir kita berpuasa, artinya kita berhasil memenuhi kewajiban kita semua untuk menyelenggarakan acara ini, acara rutin tahunan kita buka bersama dan pembagian bingkisan lebaran untuk seluruh struktural mulai dari DPC, PAC, Ranting, Anak ranting, dan sayap partai," terang Made.
I Made Riyandiana Kartika juga menambahkan bahwa agak prihatin di Idul Fitri Kali ini, karena kemarin 14 Februari sebelumnya November bertarung habis-habisan untuk berjuang dipesta demokrasi memenangkan Pileg Pilpres dan hasilnya sudah kita ketahui bersama, sekuat apapun kita berjuang hasil akhir yang menentukan.
"Pilpres tanpa diduga kita kalah telak, yang tidak habis pikir sampai sekarang menjadi termenung, kita masak dengan Amin saja kita kalah dan biarlah itu sedang berproses dan di MK sedang berproses bisa dilihat sekarang seperti apa, kemudian di Pileg secara Nasional kita menjadi partai pemenang tapi secara prosentase," terang Made yang juga sebagai Ketua DPRD Kota Malang.
Menurutnya, kemenangan PDI-Perjuangan juga mengalami penurunan, artinya sekuat apapun lawan-lawan mengepung kita, mengejar kita tetap menjadi partai pemenang, begitupun yang terjadi di Kota Malang ini.
"Pileg untuk Kota Malang dari 12 kursi, harapan kita semua 12 kursi incumben bisa bertahan semuanya dan 3 tambahan bisa menjadi 15 kursi bisa kita raih itu cita-cita harapan kita bersama, ternyata incumben yang runtuh, dari 12 incumben 6 tidak terpilih lagi, kemudian ada 3 camer baru yang jadi, artinya strategi kita untuk mempertahankan incumben itu sudah benar," bebernya.
"Kemudian tiga tambahan sudah tercapai, tetapi ternyata situasi politiknya tidak seperti biasa-biasa saja, inilah yang dibilang anomali politik, musuh terbesar kita adalah orang terdekat kita, apalagi orang terdekat kita itu berkhianat sehingga tau persis apa kelemahan-kelemahan PDI-Perjuangan," imbuhnya.
Selain itu, Made juga menilai bahwasanya sekarang ini delapan puluh tujuh ribuan suara hampir sama dengan pilkada 2018, inilah strong poter kita bersyukur berhasil memenangkan Pileg di Kota Malang sembilan kursi kita raih dan kita tetap menjadi partai pemenang.
"Saya atas nama DPC PDIP-Perjuangan Kota Malang atas nama pribadi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya tidak berhasil menambah kursi, tapi hanya berhasil tetap mempertahankan kemenangan kita, Insa Allah masih tetap punya Ketua DPRD tapi dengan catatan undang-undang MD3 tidak dirubah.
Lebih lanjut Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Malang mengingatkan bahwasanya sekarang yang sedang diungkrek-ungkrek tetangga kita, ada partai yang menginginkan walaupun partai tidak menang tetap ingin punya ketua DPR.
"Kita tunggu saja keputusan pusat, kalau undang-undang MD3 itu tetap tidak dirubah PDI-Perjuangan tetap punya Ketua DPRD, tetapi kalau dirubah maka akan digodok ulang lagi, sehingga tidak ada artinya perjuangan kita di 2024 kemarin, karena penentuan Ketua DPRD ditentukan oleh 45 anggota yang menjadi dewan," bebernya.
Made berharap bahwa undang-undang MD3 itu tetap, sehingga PDI-Perjuangan 9 kursi, PKB 8 kursi, PKS 7 kursi, Gerindra 6 kursi, Golkar 6 kursi, sehingga kursi pimpinan tetap itu situasinya meskipun belum ditetapkan oleh KPU, setelah ditetapkan nanti jumlah kursi tidak berubah tetapi susunan kursi yang akan berubah tergantung di Mahkamah Partai, internal Mahkamah Partai, dan MK.
"Kita satu-satunya partai yang bisa mengusung Calon Walikota dan Wakil Walikota periode 2024-2029, oleh karena itu cukup evaluasi diri kita, sekarang mulai bergerak bersama, yang jelas Pilkada sudah didepan mata, sekarang ini DPC mendapat instruksi DPP Partai untuk melakukan penjaringan Kepala Daerah, kita sudah sepakat mengusung internal partai untuk N1 dan kita akan berkoalisi untuk N2, tetapi kalau keadaan tidak memungkinkan maka kita akan maju sendiri di November 2024 ini," tutur Made.
(M.sol)
Posting Komentar