TNI
Warga Bangli Bersiap Menyambut Nyepi, Dandim Bangli Hadiri Upakara Tawur Labuh Gentuh Sasih Kesanga Çaka 1946
BANGLI, Lintasdaerahnews. com ~ ||Komandan Kodim 1626/Bangli Letkol Kav I Ketut Artha Negara, S.H., M.I.P menghadiri Upakara Tawur Labuh Gentuh Sasih Kesanga Çaka 1946, Minggu, (10/3/2024) di Simpang Empat/Catus Pata Bangli, Kelurahan Kawan Bangli. Upacara yang merupakan rangkaian dari Hari Raya Nyepi tahun Caka 1946 tersebut dipimpin oleh sejumlah Sarwa Sedaka dari berbagai Griya yang terdapat di Kabupaten Bangli
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Bupati Bangli (Sang Nyoman Sedana Arta, SE), Wakil Bupati Bangli (I Wayan Diar, SST Par), Ketua DPRD Bangli (I Ketut Suastika, SH), Kabag SDM (Kompol I Made Adi Suryawan SH.MM), Ketua MDA Kab. Bangli (Ir. I Ketut Kayana, M.Si), Asisten 1 Pemerintahan, Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kab. Bangli (I Kadek Ari Pulasari, S.Sos), Kakanmenag Kab. Bangli (Tia Sastrina), Pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Bangli, Penglingsir Puri Bangli Agung Bangli.
Acara dimulai dengan pementasan tari Topeng Sidakarya, Wayang Gedog, dan Gita Shanti, Prosesi dilanjutkan dengan Mendak Ida Betara Pasupati di Gedong Rum Puri Penataran Agung Bangli menuju lokasi upacara di catus pata.
Puncak acara Tawur Labuh Gentuh Kesanga diisi dengan pengelukatan sarana dan prasarana upacara, yang merupakan simbol pembersihan spiritual. Persembahyangan bersama dilakukan untuk memohon keharmonisan alam dan kesejahteraan umat manusia, diikuti dengan pembagian Tirta Pecaruan dan Tirta Pembayuh Bumi yang akan dibawa ke masing-masing kecamatan dan banjar adat di Kabupaten Bangli.
Dandim Bangli dalam keterangaanya mengatakan Upakara Tawur Labuh Gentuh di Simpang Empat (Catus Pata) Kota Bangli adalah kegiatan tahunan yang dilaksanakan setiap Hari Tilem Sasih Kesanga. Upacara ini tidak hanya penting secara spiritual, tetapi juga sebagai sarana pelestarian budaya dan tradisi Bali yang kaya.
" Dengan hati yang suci, tulus, dan ikhlas, warga Bangli melaksanakan upacara ini dengan harapan untuk memperoleh keharmonisan dengan alam semesta. Upacara ini juga menjadi momen introspeksi dan penyucian diri menjelang Hari Suci Nyepi, yang akan diikuti dengan diam dan ketenangan selama satu hari penuh, sebagai bentuk penghormatan terhadap alam semesta." ujar Dandim.
(Red)
Via
TNI
Posting Komentar