Aliansi Masyarakat Sipil Magelang Raya Gelar Aksi Solidaritas Korban Kekerasan Boyolali dan Sleman
KOTA MAGELANG, LINTASDAERAHNEWS.COM - Ratusan massa dari berbagai wilayah Kabupaten Magelang, Kota Magelang dan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, beramai-ramai menggelar aksi solidaritas dan doa bersama atas korban kekerasan terhadap relawan Ganjar - Mahfud.
Aksi solidaritas itu dipusatkan di dekat Patung Kuda Pangeran Diponegoro Alun-Alun Kota Magelang, Senin (8/1/2024) malam.
Ratusan massa yang ikut dalam aksi tersebut berasal dari tim relawan pemenangan Capres dan Cawapres, Ganjar dan Mahfud yang ada di Magelang Raya dan Temanggung. Tim aksi ini mengatasnamakan diri Asmara (Aliansi Masyarakat Sipil Magelang Raya).
Adapun tim relawan yang tergabung dalam Asmara seperti Gasak, Tegar, Jagad Kota Magelang, MGM Kabupaten Magelang, Sahabat Ganjar Magelang Raya, Sahabat Ganjar Temanggung, RGN, Gantari Nusantara,
RTL 15, Srikandi Jagad dan Pemuda Pancasila (PP). Jumlah peserta aekitat 300 orang.
Pantauan di lokasi, peserta aksi terdiri pria dan wanita serta generasi milenial dan mahasiswa. Rata-rata mengenakan baju hitam-hitam ditambah pita merah putih menyilang di bagian dada kiri.
Massa berkumpul sejak pukul 19.00 WIB di sebelah utara Alun-Alun dan pada pukul 20.00 WIB mereka beriringan menuju Patung Kuda Pangeran Diponegoro lokasi menggelar aksi.
Aksi solidaritas tersebut menyuarakan, pertama agar aparat hukum menindak tegas dan transparan terhadap pelaku tindak kekeran dan arogansi yang mengakibatkan meninggalnya 1 orang relawan dan luka-luka terhadap 6 orang relawan, baik di Sleman maupun di Boyolali.
Kedua, mengusut tuntas baik secara Institusi, organisasi dan individu yang terlibat dalam tindakan kekerasan tersebut. Ketiga, meminta kepada Komisi 1 DPR RI untuk membentuk Panja Pengusutan kasus tersebut. Keempat, aparat penegak hukum untuk menjamin tidak terjadinya tindakan kekerasan dan arogansi serta menjaga netralitas dalam proses demokrasi yang sedang berjalan.
Terakhir, yakni kelima meminta kepada semua elemen yang terlibat dalam proses demokrasi yang sedang berjalan ini baik sipil mau militer untuk bersama-sama menciptakan kedamaian dan ketentraman besama.
"Aksi yang kami lakukan malam ini sebagai bentuk solidaritas kami kepada saudara kita yang korban penindasan, kekerasan yang dilakukan kelompok sipil maupun militer baik yang luka-luka maupun yang meninggal dunia," kata Koordinator Aksi Asmara, Setyo Rahardjo.
Senada diungkapkan oleh Chabibullah, Koordinator Asmara dalam orasinya, Ia mengajak semua masyarakat Islam maupun agama lain di daerah ini untuk bersama-sama mendoakan para korban penindasan dan berharap agar hal ini tidak terulang kembali.
"Kekerasan seperti ini jangan terulang lagi. Mari kita bersama, pemerintah, instansi TNI, Polri dan semua elemen untuk menjaga pelaksanaan pemilu 2024 berjalan lancar, aman, sukses tanpa kekerasan," ajak Chabibullah.
Sementara itu, aksi solidaritas yang dihadiri sekitar 300 massa itu, secara serentak menyalakan lilin sembari berdoa yang diberikan kepada korban luka-luka dan korban meninggal di Sleman yakni almarhum Muhandi Muwanto. Lilin yang telah dinyalakan oleh peserta aksi pun diletakkan di gambar almarhum yang ikut dipajang di hadapan peserta aksi.
Aksi berlangsung lancar, sukses dan aman kendati sejak awal hingga acara berakhir di iringi dengan hujan gerimis.
(Mi)
Posting Komentar