Sudah Sampai di Surabaya, CJH Asal Kediri Minta di Pulangkan
![]() |
Salami, Calon jama'ah haji asal Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto kota Kediri/Istimewa. |
KOTA KEDIRI,LINTASDAERAHNEWS.COM - Baru-baru ini viral di media sosial mengenai seorang calon jamaah haji (CJH) perempuan yang minta pulang saat akan berangkat ke tanah suci.
Ternyata, yang bersangkutan merupakan salah satu CJH anggota kloter 32 yang berasal dari Kota Kediri. Dia adalah Salami Binti Abani (72), warga Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.
Pada pertama kalinya, Salami yang seorang perempuan paruh baya ini mendaftar haji bersama almarhum suaminya pada tahun 2011 lalu.
Saat akan berangkat ke tanah suci, posisi suaminya itu digantikan oleh salah satu anaknya. Namun, karena ada halangan akhirnya sang anak berangkat sendiri.
Putra Salami yang menggantikan suaminya tersebut bernama Khoirul Anam mengatakan mengatakan bahwa ibunya mendadak ingin pulang karena teringat ada selamatan (peringatan) tujuh hari kematian anak bungsunya.
Saat itu, ibunya juga tidak ingat akan berangkat ke tanah suci dan masih merasa di sekitar rumahnya.
"Jadi kadang ingat, kadang tidak. (Saat itu) tidak merasa pergi haji, merasa masih di sekitaran rumah. Kemudian ingin pulang bantu-bantu selamatan tujuh hari adik," ujar Anam, Rabu (07/06/2023).
Dia menambahkan, almarhum adiknya itu selama ini juga tinggal satu rumah bersama sang ibu, jadi meninggalkan kesan yang kuat dan mendalam.
Meski demikian, Anam memastikan kondisi kesehatan ibunya secara fisik sehat dan sanggup beraktivitas seperti biasa.
Ketika diantar anak-anaknya ke titik pemberangkatan haji di Aula Muktamar Ponpes Lirboyo, sang ibu merasa senang.
"Waktu diantar, Ibu sadar kalau mau berangkat haji, jadi ya senang. Tapi karena pikun, saat sampai asrama haji, Ibu bingung karena mau diajak kemana dan akhirnya minta pulang. Terkadang dirumah sendiri juga minta pulang," imbuhnya.
Menurutnya, ibunya yang tergabung dalam rombongan kursi roda terpisah dengan tetangganya yang juga berangkat haji tahun ini. Ini membuat ibunya merasa asing dan menjadi tidak betah berada di sana.
Melihat kondisi ibunya ini, Anam yang menyusul ke Asrama Haji Surabaya akhirnya mengambil keputusan untuk menunda keberangkatan ibunya di Tahun depan. Sehingga bisa ditemani oleh saudaranya ketika berangkat.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kediri Moh Qayyim saat ditemui mengatakan, seorang jemaah haji dapat memungkinkan untuk menunda keberangkatan untuk tahun berikutnya.
"Kalau tahun ini tidak bisa, tahun depan otomatis akan dipanggil lagi," ujarnya.
Untuk kondisi Salami, dia memastikan semua berdasarkan hasil pemeriksaan dokter. Sehingga ketika hingga akhir keberangkatan tidak sembuh jelas akan ditunda.
"Sedangkan untuk jemaah haji asal Kota Kediri lainnya saat ini sudah sampai Mekkah dalam kondisi sehat," tandasnya. (Nasrul)
Posting Komentar