Pengalaman Berharga Menjadi Asisten Mentor di Ruangguru MSIB Batch 3
Ruangguru merupakan perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan. Pada Batch Ke-3 ini, Ruangguru membuka dua kelas studi independen, yaitu Frontend Engineering dan Backend Engineering. Saya memilih kelas Backend Engineering karena saya ingin mendalami bidang pengembangan aplikasi web khususnya di bagian backend, serta ruangguru sudah pernah mengikuti program MSIB sebanyak dua kali, hal ini membuat saya yakin bahwa ruangguru adalah mitra yang cocok untuk saya.
Selama kurang lebih dua bulan proses kegiatan pembelajaran berlangsung, pihak ruangguru melakukan sebuah inovasi yaitu membuat program yang dinamakan SHS atau Student Help Student. Hal ini dapat terjadi dikarenakan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi dan megerjakan tugas yang telah diberikan oleh ruangguru. Ruangguru memilih beberapa siswa dari tiap kelas untuk dijadikan asisten mentor, mereka diberi tugas untuk membantu siswa-siswa yang terhambat proses pembelajarannya.
Saya mendaptkan tawaran dari mentor untuk menjadi salah satu asisten mentor. Tanpa berpikir panjang, saya terima tawaran tersebut karena saya beranggapan bahwa kesempatan ini tidak akan datang dua kali, serta program SHS ini dapat menjadi peluang yang besar untuk mengeksplor pengalaman baru dan memperluas relasi. Akhirnya saya mendapatkan posisi tersebut dan ditugaskan untuk membantu empat orang mahasiswa.
Sebelum program ini berjalan, para asisten mentor di briefing terlebih dahulu oleh pihak ruangguru, kami diberikan aturan-aturan yang harus dijalankan dan tips bagaimana cara mentoring yang baik. Setiap selesai melakukan mentoring, kami diharuskan untuk membuat laporan mengenai apa saya yang telah dipelajari dan kendala apa yang ditemui pada saat proses mengajar. Kemudian Setiap minggunya, diadakan satu kali conference melalui Google Meet untuk memberikan update kepada pihak ruangguru.
Saya dan teman-teman asisten mentor yang lain juga diberikan kebebebasan dalam menentukan gaya mengajar dan waktu mengajar. saya sendiri memilih mengajar secara One on One karena permasalahan yang dihadapi oleh siswa berbeda, dan waktu luang yang dapat mereka sempatkan untuk mentoring pun juga berbeda. Setiap siswa saya jadwalkan tiap minggu untuk melakukan minimal satu kali mentoring di hari kerja atupun hari libur.
Program SHS ini berlangsung kurang lebih selama dua bulan. Kendala terbesar yang saya hadapi adalah menyamakan waktu untuk mentoring dengan tiap siswa, karena beberapa siswa juga mengikuti perkuliahan dan mengikuti organisasi di kampus masing-masing. Solusi yang saya berikan adalah melakukan mentoring di malam hari setelah semua kegiatan perkuliahan telah selesai, dengan resiko mentoring akan berjalan hingga tengah malam. Kendala terbesar kedua yaitu mengajari seseorang perihal koding merupakan hal yang cukup sulit. Selain cara penyampaian yang baik dan benar kami juga harus menguasai materi yang dipelajari. Kegiatan ini adalah hal baru bagi saya, sehingga terkadang saya tidak berani untuk memberikan jawaban karena pertanyaan yang diajukan diluar kemampuan saya. hal yang saya lakukan untuk mengatasi perihal ini adalah menampung pertanyaan terlebih dahulu, lalu saya tanyakan kepada mentor agar jawaban yang diberikan kepada siswa benar dan memuaskan. kemudian pada pertemuan mentoring berikutnya jawaban yang telah saya dapat dari mentor, saya sampaikan kepada mahasiswa.
Setelah mengikuti program ini kurang lebih empat bulan, saya sangat puas dengan hasil pembelajaran yang didapatkan. Saya mendapatkan banyak teman baru yang memiliki minat yang sama yaitu backend dari berbagai daerah. Saya sangat berterima kasih kepada mentor- mentor dan tenaga pengajar lainnya yang ada di Ruangguru atas ilmu dan pengalaman yang tidak akan saya dapatkan apabila saya mengikuti perkuliahan di kampus.
Saya berharap program MSIB ini akan terus dikembangkan dan diikuti oleh lebih banyak mahasiswa agar mereka juga bisa mendapatkan berbagai bidang ilmu dan siap menghadapi dunia kerja.
Penulis : Muhammad Rafli Aulia Rojani Lutfi
Editor. : Hariono
Posting Komentar