Kasus DBD di Kota Kediri Tembus 85, Dinkes Nyatakan Januari Jadi Bulan Yang Rawan
![]() |
Foto Ilustrasi nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD). |
KOTA KEDIRI,LINTASDAERAHNEWS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi perhatian selama tahun 2022 ini.
Penyakit yang berhubungan dengan erat dengan cuaca ini, DBD, dinilai masih menonjol di Kota Kediri setelah kasus Covid-19.
"DBD cukup menonjol di tahun 2022. Namun dengan berbagai upaya yang dilakukan grafiknya menurun di akhir tahun ini," kata Kepala Dinkes Kota Kediri, Fauzan Adima, Selasa (27/12).
Fauzan Adima menambahkan, biasanya kasus DBD ini jumlahnya akan mengikuti puncak dari musim penghujan.
Namun melihat data pada Desember ini jumlah kasus DBD sudah menurun cukup signifikan.
"Biasanya puncak musim hujan itu di bulan Desember dan Januari, begitu juga dengan puncak DBD," ujarnya.
Menurut data Dinkes Kota Kediri, kasus DBD di bulan Desember hingga berita ini ditulis adalah tiga kasus.
Sementara untuk puncak terjadinya DBD pada awal tahun ini yaitu bulan Januari dan Februari dengan 19 kasus dan 18 kasus.
"Total satu tahun ini, jumlahnya sampai 85 kasus. Semoga pada Januari 2023 nanti yang diprediksi masih menjadi puncak musim hujan, kasus DBD tetap landai," ungkapnya.
Kepala Dinkes Kota Kediri ini menambahkan, pada tahun sebelumnya penyakit yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti ini menjangkit 160 orang pada tahun 2020.
Sedangkan pada tahun 2021 sebanyak 145 orang terjangkit dengan kasus terbanyak ada di bulan November yaitu 65 kasus. (Nasrul)
Posting Komentar