Dicoding Sebagai Sarana Pengembangan Kemampuan Agar Bisa Bersaing Di Era 4.0
Belajar Pengembangan Front-end web dan Back-end. Menambah Ilmu, Kemampuan dan Relasi Di Program Studi Independen di Dicoding
![]() |
(Cover) Belajar Pemrograman di Studi Independen Dicoding, sumber: Dokumentasi Pribadi |
JATIM, LINTASDAERAHNEWS.COM - Pada saat ini pastinya sudah banyak yang mengenal $Dicoding$ , platform untuk para developer belajar dan menambah skill agar bisa bersaing di dunia yang serba digital. Dicoding didirikan pada Januari 2015 dan sudah berkembang dengan pesat dan sudah dipercaya oleh banyak perusahaan perusahaan besar seperti Google, Microsoft, Kemkominfo, dan masih banyak lainnya.
$ Dicoding$ membuka program Studi Independen yang bekerja sama dengan program Kemendikbud yaitu Kampus merdeka. Maka dari itu, saya atas nama Kaisar Fauzan dari $ Universitas Pembangunan Nasional "VETERAN" Jawa Timur$ juga mengikuti studi independen pengembangan front-end web dan back-end yang diselenggarakan oleh Dicoding. Hal ini dikarenakan saya ingin mendalami skill dan kemampuan saya dibidang web.
Studi independen dicoding hanya menerima ±500 (lima ratus) Mahasiswa yang terbagi ke berbagai kelas, seperti kelas pengembangan multi platform, back-end, aplikasi android, front end web, react dan machine learning. Untuk bisa mengikuti kelas tersebut pastinya terdapat seleksi yang harus diikuti oleh para peserta, tes yang diberikan berupa pemrograman dasar, tes logika, dan tes kepribadian.
Ketika sudah terseleksi maka di semua kelas akan diberikan kelas kelas dasar seperti dasar pemrograman, logika pemrograman, dan github. Setelah semua kelas tersebut diselesaikan maka akan dilanjutkan ke kelas dasar dari setiap kelas. Pada kelas pengembangan front end web dan back end, kelas dasar yang diberikan yaitu "Belajar Dasar Pemrograman Web" dan "Belajar Membuat Front-End untuk Pemula".
Pada kelas pertama ini kita akan diajari apa itu $ HTML$ dan $ CSS$ , belajar pembagian elemen dari sebuah web, belajar mendesain web yang menarik dan masih banyak lainnya.
Kemudian di kelas kedua kita mulai belajar lebih dalam mengenai front end, seperti mempelajari $ Javascript$ , cara menambahkan data buku baru, memberikan fungsi dari sebuah tombol, dapat menghapus data, dan masih banyak lainnya.
![]() |
sesi ILT- FEBE, sumber: Dokumentasi Pribadi |
Setelah semua kelas front end selesai maka akan ada kelas bagian back-end, pada bagian back-end terdapat 2 kelas, yaitu "dasar javascript" dan "back end pemula". Pada kelas yang pertama materi yang diberikan cukup familiar karena sudah ada di kelas kelas sebelumnya, tetapi ada beberapa materi yang dijelaskan lebih detail. Kemudian di kelas kedua kita akan diberikan materi berupa cara membuat server local yang dapat menambah, menyimpan,merubah, dan menghapus sebuah data.
Setelah semua materi dipelajari, akan ada project akhir yang menjadi persyaratan kelulusan dari program SIB Dicoding ini, yaitu capstone project. Pada capstone project ini peserta akan membuat kelompok secara mandiri dari kelompok kelas yang sama, final project ini memiliki beberapa tema dan para peserta dibebaskan untuk memilih tema yang diinginkan.
Kemudian para peserta dan timnya akan diberikan tenggat waktu pengerjaan final project tersebut. Untuk memberikan kemudahan pengerjaan capstone, dicoding memberikan setiap tim mentor yang bertujuan unuk konsultasi mengenai capstone dan waktu konsultasinya bisa ditentukan oleh timnya agar semua anggota dapat mengikutinya.
![]() |
sesi ILT - SS, sumber: Dokumentasi Pribadi |
Penulis : Kaisar Fauzan (Mahasiswa UPN Veteran Jatim)
Editor. : Hariono
Posting Komentar