Cuaca Panas, Es Dawet Milik "Kang Karim" Jadi Serbuan Pembeli
PASURUAN, Lintasdaerahnews. com ~ ||Disaat Cuaca panas memang membuat badan jadi gerah. Serba salah memang jika panas. Pinginnya minum es dan pergi ke tempat yang sejuk seperti di bawah pohon yang rindang. Namun, jika minum sembarang teh bisa jadi malah membuat pilek atau masuk angin. Jadi jangan sembarangan minum es.
Ada kok yang membuat badan jadi seger jika sedang gerah karena kepanasan. Salah satunya minum saja es dawet. Dawet adalah minuman tradisional dari Jawa.
Dawet adalah perpaduan antara minuman dari santan, gula kelapa atau gula aren, dan cendolnya terbuat dari beras ketan.
Jika Anda kebetulan berada di Winongan tepatnya di baratnya pertigaan Mbulak arah ke Makam Mbah Semendi, ada baiknya Anda mampir di sebuah kedai dawet. Kedai ini hanya menjual dawet saja, tidak ada makanan atau minuman yang lainnya. Meskipun hanya satu macam jenis minuman, namun kedai ini tak pernah sepi dari pembeli.
Adalah kedai dawet "Kang Karim". Kedai dawet ini ternyata sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu. Pengelolanya sekarang adalah Kang Karim. Laki - laki paruh baya ini ternyata bukan warga Winongan asli, melainkan warga kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Kang Karim tidak sendiri dalam melayani pelanggannya, ia ditemani oleh seorang karyawannya ( Romli ) yang ramah melayani para pelanggannya. Selasa ( 5/7/22 ).
Dari Makam Mbah Semendi Winongan sudah dekat ± 200 meter arah ke timur, sebelum pertigaan Mbulak perbatasan Desa Bandaran dengan Desa Kebonrejo, tidak jauh dari situ. Dari pertigaan Mbulak tersebut laju kendaraan atau motor Anda pelan kan saja.
Namun, sekarang kedai yang menjual es dawet di daerah Winongan ini hanya satu orang saja dan Kedai es Dawet "Kang Karim" buka dari pukul 09.00 Wib sampai 15.00 Wib setiap hari. Kedai ini lumayan banyak pelanggannya.
Harga per gelas hanya 5000 rupiah saja. Itu sudah termasuk es batu. Namun, jika Anda tidak menghendaki es batu juga tidak masalah. Dijamin rasa es dawetnya manis banget. Perpaduan antara gula merah dan santan yang diramu menjadi satu dalam segelas dawet membuat Anda yang pernah mampir ke sini ketagihan kepengin lagi.
Kedai "Kang Karim" ini dijadikan tempat singgah bagi mereka yang akan ke Makam Mbah Semendi atau mereka yang kebetulan lewat ke arah ke Pemandian Alam Banyubiru. Sambil melepas lelah minum es dawet. Dawet "Kang Karim" tidak hanya digemari oleh mereka yang sudah tua saja, namun juga anak-anak dan remaja. Harganya yang sangat bersahabat menjadi favorit di kalangan masyarakat.
Harga yang murah ternyata rasanya bukan murahan. Malah ini bisa dibilang rasanya kelas minuman tradisional hotel bintang lima. Jadi, jika Anda ke Winongan maka ada yang kurang pas jika tidak minum dawet di kedai "Kang Karim" ini.
(Red)
Posting Komentar