24 C
id
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Siber
Lintas Daerah News
Buy template blogger

Mega Menu

  • Hot News
  • Daerah
    • All
    • Jawa Timur
    • Jawa Tengah
    • Jawa Barat
    • Jakarta
  • Nasional
    • Nasional
  • Advetorial
  • LDN TV
  • Berita
    • Hukrim
    • Peristiwa
    • TNI
    • Polri
    • Pemerintahan
    • Seni Budaya
    • Pendidikan
Lintas Daerah News
Telusuri
Beranda Laka Tenggelam di Perairan NTB Lombok peristiwa Pria Asal Lombok Meninggal Usai Menyelam,Pihak Keluarga Tuntut Vila Alba Dan Oknum Polairut Bali Bertanggungjawab
Laka Tenggelam di Perairan NTB Lombok peristiwa

Pria Asal Lombok Meninggal Usai Menyelam,Pihak Keluarga Tuntut Vila Alba Dan Oknum Polairut Bali Bertanggungjawab

Lintas Daerah News
Lintas Daerah News
13 Mar, 2022 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp




Mataram NTB,Lintasdaerahnews.com -  Seorang warga asal Lombok Tengah Ahmadi (32) meninggal dunia usai melakukan penyelaman di perairan Kabupaten Karang Asem Provinsi Bali pada 25 Februari 2022 lalu. 


Korban meninggal setelah dirujuk ke RSU Sanglah Denpasar dan diduga karena kehabisan tenaga usai menyelam untuk mengangkat sebuah Boat milik Vila Alba di Karang Asem yang tenggelam di perairan tersebut.


Dari sejumlah bukti chat korban sebelum meninggal dan data-data yang dipegang pihak keluarga, serta sejumlah keterangan, terungkap, diduga salah satu oknum Polairut yang mempertemukan korban dengan pengelola Vila.


Atas kejadian tersebut, keluarga korban menuntut tanggung jawab kepada oknum Polairut Karang Asem dan pengelola Vila yang mempekerjakan korban sehingga merenggut nyawanya. 


"Kami menuntut keadilan kepada pihak terkait yaitu oknum Polairut Karang Asem dan Vila tempat almarhum bekerja, sampai saat ini tidak ada sama sekali santunan atau niat baik dari mereka (oknum Polairut dan Vila Alba) untuk memberikan santunan atau perhatian kepada keluarga korban," ujar sodara kandung korban, Dana Atmawadi saat ditemui di Mataram, Sabtu (12/3).  


Korban meninggalkan satu orang isteri dan tiga orang anak yang masih kecil, kata Dana. Ia menuntut pihak terkait untuk bertanggung jawab dan memberikan santunan kematian kepada keluarga korban. 


Dana juga menganggap pihak kepolisian Karang Asem tidak melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut, karena kondisi jasad korban setelah meninggal mengeluarkan darah di hidung. 


"Apapun bentuk pekerjaannya, maka pihak yang menyuruhnya bekerja yang harus bertanggung jawab atas kematian Kakak saya ini, ini masalah nyawa," kata Dana. 


Untuk membuktikan kebenaran dari sejumlah cerita dan kronologi kematian adiknya, Dana rela nyebrang ke Bali dan bertemu langsung dengan pihak Polairut serta pengelola Vila Alba. 


Namun, setelah beberapa hari di Karang Asem, Dana tidak mendapat hasil apapun dari tuntutannya, malah oknum Polairut tersebut berdalih hanya memberikan akses atau memperkenalkan korban dengan pengelola Vila tempat korban bekerja. 


Bahkan pihak pengelola Vila juga tidak bersedia bertanggung jawab atas kematian korban karena didasari beberapa alasan yang tidak bisa diungkapkan. 


"Saya merasa janggal dengan beberapa data yang ada, seperti surat keterangan kematian yang didalamnya tertulis bahwa pihak keluarga merelakan kejadian ini dan tidak akan menuntut apapun, bahkan surat itu buru-buru ditandatangani oleh ipar saya," kata Dana. 


Belakangan diketahui, bahwa korban menggunakan alat menyelam yang tidak standar, seperti kompresor yang membahayakan nyawa, namun pihak Polairut dan pemilik Vila hanya menegur saja dan tidak melarang korban sehingga membahayakan nyawa.


"Harusnya pihak Polairut dan Vila Alba harus melarang penggunaan alat tidak standar yang membahayakan nyawanya, bahkan sampai Kakak saya meninggal," katanya. 


Biaya untuk mengantar Jenazah korban dari Bali ke Lombok pun menggunakan uang korban yang ditemukan di dalam dompetnya dan ditambah oleh salah satu oknum Polairut secara sukarela. 


Hingga saat ini pihak keluarga belum menerima kabar dan niat baik dari oknum Polairut dan Vila Alba tersebut. 


Kasat Polairut Karang Asem, AKP I Gusti Bagus Suteja SIP MH saat ditemui di Karang Asem beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa ia mengetahui terkait masalah tersebut namun tidak tau sejauh mana perjanjian kerja antara pihak Vila dan korban.


Ia mengatakan, anggotanya sudah memberikan peringatan agar tidak memakai alat yang tidak standar tetapi tidak diindahkan oleh korban.


I Gusti Bagus juga menceritakan kronologi kejadian tersebut yang berakibat merenggut nyawa korban. 


"Kami tidak tau sejauh mana kontrak atau perjanjian kerja antara korban dan vila, kami juga gak bisa terlalu menekan pihak Vila karena nanti kami dianggap ada apa-apanya lagi," ujar I Gusti Bagus saat ditemui di RSU Karang Asem beberapa waktu lalu. 


Dijelaskan I Gusti Bagus, korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat, dan kemudian dirujuk ke RSUD Karang Asem. Korban pun dirujuk ke RSU Sanglah dan meninggal dunia di RSU tersebut. 


"Saya kemarin gak sempat ke Denpasar untuk melihat korban, tapi saya perintahkan anggota dan saya suruh sampaikan ke keluarga korban agar tidak ada miskomunikasi," katanya. 


I Gusti Bagus mengatakan, bahwa pihaknya akan segera menghubungi pihak vila untuk memberi ruang berkomunikasi pada keluarga korban agar ditemukan solusi yang terbaik, tetapi sampai saat ini janji tersebut belum juga ada hasilnya.


I Gusti Bagus mengakui, bahwa pada saat kejadian tidak ada anggota yang memantau karena ada beberapa acara yang diikuti, baru setelah kejadian anggota Polairut langsung mendatangi lokasi dan mengumpulkan informasi.


"Terkait pemakaian alat seperti kompresor untuk menyelam secara hukum memang tidak melanggar aturan, kecuali kompresor itu digunakan menyelam menangkap ikan secara ilegal dan merusak terumbu karang," katanya.


I Gusti Bagus juga mengatakan, bahwa kejadian tersebut tidak dapat diproses secara pidana karena tidak diawali oleh tindak pidana. Karena ini kecelakaan kerja dan yang bertanggung jawab adalah yang mempekerjakannya.


Sementara itu, pihak pengelola Vila Alba, Lina yang ditemui di Denpasar pada Kamis (10/3) malam, tidak berani mengeluarkan statemen apapun terkait kejadian tersebut. Bahkan mereka tidak bersedia bertanggung jawab karena sejumlah alasan. 


"Maaf kami juga tidak berani berkata apa-apa karena kami juga sebagai korban, kalau pihak Oknum Polairut hadir bersama kami di sini kami akan menceritakan semuanya," kata Lina.


Advokad senior, Sudirman SH yang dihubungi di Lombok, mengatakan, ini adalah kecelakaan kerja, jika dilihat dari sudut pandang undang-undang, harusnya kejadian ini tidak boleh diabaikan begitu saja karena telah merenggut nyawa manusia. 


Menurutnya masalah ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena korban sudah bekerja dan harus ada tanggungjawab apalagi korban meninggalkan anak dan istri.


"Kalau bicara masalah data yang kami pelajari, tentunya adanya pelanggaran UU yang sangat jelas. Tetapi pada pokonya siapa yang melakukan pelanggaran itulah yang harus kita temukan dan harus bertanggung jawab," katanya. 


Ia juga mengatakan bahwa sejauh ini belum menemukan data tentang keterlibatan perusahaan, justru data yang kami lihat saat ini adalah adanya keterlibatan dari pihak oknum. Apakah oknum ini bermain atas nama personaliti inilah yang harus didalami. 


"Apabila nantinya ditemukan adanya keterlibatan vila atau kepolisian secara langsung tentu  kita akan melakukan langkah hukum yang tegas," ujarnya. 


Terkait santunan, ia akan memperjuangkan hak-hak keluarga korban yang ditinggalkan.


Hingga saat ini Kapolres karang asem belum berhasil ditemui,setelah beberapa kali keluarga korban dan media mendatangi Mapolres Karang Asem. (sukamto)

Via Laka Tenggelam di Perairan
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Ads Single Post 4

Stay Conneted

14,629 FansLike
1,381FollowersFollow
10,126SubscribersSubscribe

Berita Terbaru

Jelang HUT RI ke-80, Polsek Winongan Latih Anggota Paskibraka di Lapangan Bandaran

Lintas Daerah News- 20.32 0
Jelang HUT RI ke-80, Polsek Winongan Latih Anggota Paskibraka di Lapangan Bandaran
PASURUAN, Lintasdaerahnews. com ~ ||Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Polsek Winongan menunjukkan k…

Umroh dan Haji Multazam Al Hadi Tour & Travel Pare Kediri

Umroh dan Haji Multazam Al Hadi Tour & Travel Pare Kediri

Populer Minggu Ini

RS Hermina Pasuruan Mengucapkan Selamat Hari Anak Nasional 2025

RS Hermina Pasuruan Mengucapkan Selamat Hari Anak Nasional 2025

12.33
Panen Padi di Arjasa, Babinsa Koramil 0823/10 Arjasa Dampingi Petani Wujudkan Ketahanan Pangan

Panen Padi di Arjasa, Babinsa Koramil 0823/10 Arjasa Dampingi Petani Wujudkan Ketahanan Pangan

12.05
AKD Kecamatan Rejoso Bersama Bumdesma Bersinar Salurkan Santunan kepada 64 Anak Yatim Piatu

AKD Kecamatan Rejoso Bersama Bumdesma Bersinar Salurkan Santunan kepada 64 Anak Yatim Piatu

11.32

Recent Comments

Populer Minggu ini

RS Hermina Pasuruan Mengucapkan Selamat Hari Anak Nasional 2025

RS Hermina Pasuruan Mengucapkan Selamat Hari Anak Nasional 2025

12.33
Panen Padi di Arjasa, Babinsa Koramil 0823/10 Arjasa Dampingi Petani Wujudkan Ketahanan Pangan

Panen Padi di Arjasa, Babinsa Koramil 0823/10 Arjasa Dampingi Petani Wujudkan Ketahanan Pangan

12.05
AKD Kecamatan Rejoso Bersama Bumdesma Bersinar Salurkan Santunan kepada 64 Anak Yatim Piatu

AKD Kecamatan Rejoso Bersama Bumdesma Bersinar Salurkan Santunan kepada 64 Anak Yatim Piatu

11.32

Berita Hot

Dua Warga, Kediri Dan Magetan Akan Menempuh Jalur Pengadilan Dan Menuntut Indosat

Dua Warga, Kediri Dan Magetan Akan Menempuh Jalur Pengadilan Dan Menuntut Indosat

22.46
Indahnya Kebersama ,Kodim 0809 Kediri Bersama Gudang Garam Merevitalisasi Sarana Air Bersih Di Kawasan Lereng Gunung Kelud

Indahnya Kebersama ,Kodim 0809 Kediri Bersama Gudang Garam Merevitalisasi Sarana Air Bersih Di Kawasan Lereng Gunung Kelud

05.36
Peduli Terhadap Sesama, Anggota Koramil 0809/21 Puncu Ikut Donor Darah

Peduli Terhadap Sesama, Anggota Koramil 0809/21 Puncu Ikut Donor Darah

23.22
Lintas Daerah News

Tentang Kami

Lintas Daerah News adalah media online yang didirikan di Kediri Jawa Timur Fokus untuk menyajikan sebuah informasi seputar kabar desa, kabar sejarah, kabar budaya, kabar peristiwa, hukum, politik, kriminal, pemerintahan ,relegius dan kabar nusantara di bawah naungan PT. LINTAS DAERAH GROUP dan menjadi wadah media informasi untuk Kebutuhan masyarakat. Cerdas, Demokratis, dan Inovatif.

Contact us: lintasdaerahnews@gmail.com

Follow Us

@2023 Lintas Daerah News.com | Team IT : Mbah Yo
  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak
  • Siber
  • Index