Jejak Rekam Almarhum Haji Sholeh Prawito Asmorobangun di Kagumi Oleh Masyarakat dan Kalangan Santri
KEDIRI,LINTASDAERAHNEWS.COM - Sebuah Makam Pesarean Haji Sholeh Prawito Bin Setro Karso yang terletak di Pemakaman Islam Dusun Prapatan Tugu Desa Asmorobangun Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri ini rupanya sering diziarahi oleh masyarakat sekitar terlebih pada hari jumat pahing.
Bahkan, banyak dari kalangan para santri yang berasal dari Pondok Pesantren di wilayah Kediri itu pun rutin melakukan ziarah kubur di pesarean makam Almarhum Haji Sholeh Prawito dengan berjama'ah.
Tak tanggung - tanggung, bahkan Makam Haji Sholeh Prawito yang disemayamkan di Desa Asmorobangun itu menyedot perhatian dari berbagai tokoh kyai dan Santri di Kediri ,Maka tak heran pada setiap hari Jumat pahing khususnya ,Makam Pesarean Haji Sholeh Prawito tersebut selalu diziarahi puluhan hingga ratusan peziarah.
Sebenarnya, Siapakan dibalik sosok dan Kiprah Haji Sholeh Prawito Bin Setro Karso yang telah berpulang ke Rahmatullah sejak 12 tahun yang lalu itu??.
Mengutip dari informasi masyarakat sekitar, Jika sebuah Makam yang berada di Pemakaman Islam di Dusun Prapatan Tugu Desa Asmorobangun itu merupakan makam Almarhum Haji Sholeh Prawito yang dikenal oleh masyarakat dan kalangan Santri sebagai tokoh agama dan tokoh masyarakat sejak dulu.
Almarhum juga dikenal ssbagai sosok orang yang baik, dermawan, penyabar, suka menolong orang yang dalam kesusahan. Almarhum juga salah satu tokoh Syiar Agama di Desa Asmorobangun,"ungkap warga.
Dikutip dari Informasi ,Jika Almarhum Haji Sholeh Prawito itu berpulang ke Rahmatullah sejak tahun 2010 , sejak itulah Keluarga Besar H. Sutrisno yang merupakan anak ke dua Almarhum dari tiga bersaudara itu langsung mengadakan ziarah kubur secara rutin di hari Jumat Pahing bersama masyarakat dan para santri hingga saat ini.
Sementara itu H. Sutrisno kepada tim liputan mengatakan, "Bahwa kegiatan ziarah kubur yang diikuti oleh masyarakat dan para Santri ini sudah rutin dilakukan sejak tahun 2010, sejak Ayahanda nya dipanggil menghadap Ilahi.
Ketika disemayankan, Banyak masyarakat dan kalangan Santri itu pun ikut melayat dan memberi penghormatan terakhir kepada almarhum ayahanda saya,"tutur H. Sutrisno.
Lebih lanjut H. Sutrisno mengatakan, "Budaya ziarah kubur, tidak harus dilakukan pada saat - saat mendekati bulan Ramadhan maupun Lebaran saja, akan tetapi disetiap hari Jumat juga harus dilakukan oleh kita semua sebagai umat muslim. Intinya adalah untuk mendoakan para ahli kubur agar mendapat maghfiroh dan ampunan dari Allah SWT,"ungkapnya kepada tim liputan Jum'at Pahing. (25/2/2022).
"Dengan kita berziarah kubur ini , kita juga akan diingatkan, bahwa semua manusia akan menghadapi kematian, untuk itu sebelum menghadapi kematian ini, kita harus punya bekal untuk perjalanan menuju akhirat nanti, "ujar H. Sutrisno seorang Tokoh Masyarakat Sekaligus Pengusaha Sukses kelahiran Dusun Sumbersuko Desa Asmorobangun Kecamatan Puncu.
Jurnalis : Hariono/Nasrul
Editor. : Hariono
Posting Komentar