Meski Secara Virtual, Peringatan Nuzulul Quran di Kabupaten Kediri Tetap Khusuk dan di Ikuti Seluruh Jajaran Muspika
KEDIRI,LINTASDAERAHNEWS.COM - Masa pandemi Covid-19 tidak menghambat kegiatan keagamaan saat Ramadan. Pemerintah Kabupaten Kediri tetap melangsungkan peringatan Nuzulul Quran secara virtual yang diikuti seluruh jajaran Muspika.
Kegiatan secara virtual ini disaksikan dan diikuti oleh elemen tokoh di tingkat kecamatan, desa/ kelurahan hingga individu, melalui live streaming.
Dandim 0809/Kediri Letkol Inf Rully Eko Suryawan saat dikonfirmasi awak media menyampaikan, "Bahwa Nuzulul Quran merupakan peringatan turunnya Al Quran yang biasanya diperingati tiap 17 Ramadhan.
"Meski dilangsungkan secara virtual, kita harapkan peringatan Nuzulul Quran tetap berjalan khusyuk," ujarnya Dandim, Selasa (27/4/2021)
Selain itu, peringatan kali ini sebagai perantara doa untuk memohon pandemi Covid-19 segera berakhir. "Kita berdoa bersama di hari istimewa di bulan suci, supaya Covid-19 berakhir," harapnya.
Dandim Kediri juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, meningkatkan kedisiplinan, dan kesadaran diri. Sebab, di Kabupaten Kediri kasus positif Penyebaran Covid-19 masih meningkat sehingga diharapkan menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat.
"Sebagaimana kesepakatan yang telah kami buat bersama jajaran Forkopimda, Kantor Kemenag, dan Tokoh Ormas Keagamaan Islam, kami mengimbau seluruh masyarakat agar menjalankan amaliyah Ramadan di rumah, semata-mata untuk memutus mata rantai virus corona agar tidak bertambah," tuturnya.
Rangkaian Peringatan Nuzulul Quran ini dimulai dari pemutaran Video Sholawat, pembacaan ayat suci Al Quran, Khotmil Quran ,dan tausiyah yang diisi oleh Gus Miftah.
Sementara itu, Gus Miftah dalam tausiyahnya menyampaikan, menafsirkan Al Quran harus berdasar ilmu. "Untuk menafsirkan Al Quran di dalamnya perlu diketahui asbabun nuzul, mutlak muqoyat, tafsirul quran, takwilul quran, ada tarjamatul quran. Jadi tidak bisa semua orang menafsirkan, menyimpulkan Al Quran hanya dengan membaca terjemahannya saja," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak untuk berbaik sangka kepada pemerintah, apa yang dianjurkan pasti baik untuk rakyatnya. Kecuali jika menganjurkan untuk bermaksiat.
"Ada yang mengatakan, jika sampai mati saat nekad mengabaikan himbauan pemerintah itu mati syahid. Itu bukan mati syahid, tapi mati sangit, karena menjerumuskan diri kepada mafsadat/bahaya,” tandasnya. (hariono)
Posting Komentar